| | |

Inklusi Keuangan: Pengertian, Tujuan, Manfaat, dan Cara Menerapkannya

Sejak tahun 2016, bulan Oktober resmi dijadikan sebagai Bulan Inklusi Keuangan (BIK). Ini menjadi salah satu topik yang diangkat pada acara OECD-OJK Conference on Financial Inclusion, Financial Consumer Protection and Financial Literacy in the Asia-Pacific pada awal Desember 2021.

Namun masih banyak dari kita yang belum memahami apa itu inklusi keuangan, tujuan serta manfaatnya. Mari simak pembahasan di bawah ini untuk mengetahui lebih lengkap.

Apa itu Inklusi Keuangan

Inklusi keuangan menurut Bank Dunia adalah hak bagi tiap individu atau bisnis untuk memiliki akses terhadap layanan keuangan formal yang berkualitas sehingga mereka memiliki kemampuan dalam membeli barang atau jasa secara efektif dan berkelanjutan. 

Adapun menurut Undang-Undang OJK, inklusi keuangan adalah ketersediaan akses pada berbagai lembaga, produk, dan layanan jasa sesuai kebutuhan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pada intinya, inklusi keuangan adalah cara untuk masyarakat agar lebih mudah mendapatkan akses keuangan dan mampu meningkatkan taraf kehidupan ekonominya.

Baca Juga: Begini Cara Memanfaatkan Kembalian Agar Tidak Mubazir

Tujuan Inklusi Keuangan

Tujuan utamanya adalah untuk menghindari adanya ketidaksetaraan ekonomi dalam berbagai lapisan masyarakat. 

Dengan menyadari hal ini, diharapkan bisa mengurangi jumlah masyarakat yang belum memiliki akses kepada layanan perbankan dasar.

Selain itu, diharapkan kesadaran masyarakat untuk menggunakan produk dan layanan keuangan lainnya seperti asuransi, program pensiun dan investasi.

Adapun secara spesifik tujuan OJK dalam menerapkan program ini adalah sebagai berikut:

  • Meningkatkan kesejahteraan masyarakat;
  • Mendorong proses pemulihan ekonomi nasional; dan
  • Mendukung daya tahan ekonomi masyarakat dalam kondisi apapun.

Manfaat Inklusi Keuangan

Inklusi keuangan dapat membantu meningkatkan pemerataan finansial dalam berbagai lapisan masyarakat. Dengan demikian dapat membuat masyarakat lebih paham cara mengelola keuangan. 

Beberapa manfaat lain, di antaranya:

  • Sistem keuangan menjadi lebih stabil;
  • Mendukung peningkatan Indeks Pembangunan Manusia;
  • Berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi;
  • Mengurangi kesenjangan antara yang kaya dan miskin;
  • Meningkatkan efisiensi ekonomi.

Baca Juga: Literasi Keuangan (Pengertian, Urgensi, dan Contoh)

Cara Menerapkan

Untuk mencapai inklusi keuangan ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh pemerintah atau institusi terkait, seperti:

  • Memberikan edukasi keuangan pada masyarakat;
  • Menyediakan pembiayaan keuangan publik untuk mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat;
  • Melakukan pemetaan informasi keuangan;
  • Menyediakan perlindungan konsumen untuk produk keuangan yang ditawarkan;
  • Memanfaatkan teknologi keuangan dalam keseharian.

Penerapannya memang tidak mudah, tetapi seiring berjalannya waktu ini terus mengalami peningkatan terlebih didorong dengan digitalisasi.

Bila merujuk pada Data Global Findex tahun 2017 dilaporkan tingkat inklusi keuangan di Indonesia mencapai 48,9% atau 12% lebih tinggi dibanding hasil Global Findex pada tiga tahun sebelumnya.

Sebagaimana disebutkan bahwa angka ini akan terus meningkat dikarenakan proses digitalisasi.

Contoh Penerapannya dalam Keseharian

Contoh inklusi keuangan yang terjadi di dalam keseharian:

  • Dapat dengan mudah menabung di bank serta kesediaan akses tarik tunai di ATM;
  • Hadirnya transkasi perbankan via online dengan internet banking ataupun mobile banking;
  • Memudahkan melakukan investasi saham;
  • Dapat dengan mudah membeli asuransi dengan berbagai jenis termasuk mempermudah klaimnya.

Bila kamu sudah mendapati contoh-contoh di atas dalam keseharianmu itu artinya program ini telah berjalan dengan baik.

Baca Juga: Aplikasi Virgo (Solusi Bijak Atur Kembalian Receh)

Kesimpulan

Itulah pembahasan mengenai arti inklusi keuangan, tujuan, manfaat hingga cara menerapkannya. Ketimpangan ekonomi yang terjadi di masyarakat berdampak pada terhambatnya pembangunan ekonomi nasional. 

Virgo hadir untuk menjadi jembatan yang dapat membantu masyarakat Indonesia beralih ke pembayaran digital dan mulai menggunakan layanan keuangan digital. Virgo hadir menawarkan bantuan dengan berbagai layanan keuangan digital yang sebelumnya sulit diakses oleh masyarakat menjadi lebih mudah dan praktis.

Virgo adalah aplikasi e-money yang memiliki fitur utama untuk kumpulin kembalian usai belanja di Alfamart, Alfamidi maupun Dan+Dan.

Kamu bisa mengumpulkan uang menjadi saldo di aplikasi Virgo. Bila kamu ingin top up, kamu bisa lakukan di Alfamart dengan maksimal sebesar Rp99.999 per transaksi, adapaun untuk di Alfamidi serta Dan+Dan maksimal Rp1.999 per transaksi.

Uang yang terkumpul nanti bisa kamu gunakan untuk kebutuhan primer seperti beli listrik token, beli pulsa, paket data, dan bisa juga ditransfer antar bank.

So, jangan sia-siakan uang kembalianmu ya, karena itu bisa jadi dana darurat saat kamu membutuhkannya.

Leave a Reply